ORANG Indonesia memang banyak yang tidak cerdas. Setiap menjelang pemilu (pileg/pilpres) atau pilkada/pemilu selalu muncul komentar-komentar sinis terhadap mereka yang golput. Bermacam-macam celaan dan komentar-komentar negatif dilontarkan kepada mereka yang golput. Seolah-olah mereka yang tidak golput merasa menjadi pahlawan bangsa dan neagara. Padahal, banyaknya politisi yang korup adalah merupakan hasil daripada mereka yang tidak golput. Sebagian dari mereka tidak golput karena takut ini takut itu atau memilih berdasarkan alasan-alasan yang tidak rasional. Apalagi, 70% pemiih adalah rakyat yang tidak faham politik dalam arti yang sesungguhnya.
Golput
1.Merupakan hak setiap warganegara (memilih atau tidak memilih adalah “hak”, bukan “kewajiban”).
2.Tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI maupun Bhineka Tunggal Ika
3.Tidak melanggar UU Pemilu dan undang-undang apapun juga
4.Tidak melanggar peraturan apapun juga
5.Tidak melanggar norma-norma sosial, politik, hukum maupun agama
6.Tetap merupakan warganegara yang baik karena membayar pajak dan mematuhi semua peraturan perundang-undangan
7.Mempunyai berbagai alasan subjektif-rasional dan objektif-rasional
8.Merupakan hak pribadi yang tidak boleh dicampuri orang lain
9.Tidak melanggar hak azasi manusia
10.Tidak merugikan negara karena mempunyai banyak kontribusi : membayar pajak, bela negara, menjaga keamanan dan ketertiban, berpartisipasi dalam pembangunan dan berbagai kontribusi lainnya.
Golput rasional
Alasan golput rasional :”Kalau tidak ada capres/caleg yang tidak berkualitas, maka pilihan terbaik adalah tidak memilih. Sebab, salah pilih akan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang korup”. Semua orang yang golput punya alasan yang rasional, baik rasional-subjektif maupun rasional-objektif.
Aku ra milih capres/caleg ra mutu aku ra popo
Dengan demikian, tidak memilih dengan alasan karena tidak ada capres/caleg yang berkualitas, tidak masalah bagi mereka yang golput.
Anti golput merupakan sikap sirik
Justru mereka yang tidak golput dan anti golput merupakan sikap:
-sirik
-tidak rasional
-tidak demokratis
-mencampuri dan melanggar hak pribadi orang lain
-sok warganegara yang baik dan sok faham politik
Sumber gambar asli: muslimdaily.net
Hariyanto Imadha
Pengamat perilaku
Sejak 1973
Filed under: Uncategorized | Tagged: aku ra milih, aku rapopo, anti golput, anti golput merupakan sikap sirik, capres/caleg ra mutu, hak pribadi, hariyanto imadha, kontribusi, objektif-rasional, politik, sirik, subjektif-rasional, tidak melanggar hukum, tidak melanggar norma | Komentar Dinonaktifkan pada POLITIK: Aku Ra Milih Capres/Caleg Ra Mutu Aku Ra Popo