• PARTAI POLITIK

    gambarbannerpartaigasing1

    gambarbannerpartaiyoyo1

    logo-apajpg1

    logo-barisannasionaljpg4

    logo-bulanbintangjpg1

    logo-gerindrajpg

    logo-hanurajpg

    logo-panjpg1

    logo-partaidemokratjpg

    logo-partaigarudajpg

    logo-partaigolkarjpg

    logo-pdipjpg

    logo-pibjpg

    logo-pkbjpg

    logo-pkdjpg

    logo-pknujpg

    logo-pkpjpg

    logo-pksjpg

    logo-pmbjpg

    logo-pnimarhaenjpg

    logo-ppijpg

    logo-pppjpg

POLITIK: Merindukan Hukum Islam? Silahkan Pindah Ke Negara Timur Tengah

FACEBOOK-PolitikMerindukanHukumIslam

HIDUP di Indonesia. Kerja di Indonesia. Cari makan di Indonesia. Cari uang di Indonesia. Menikah di Indonesia. Sekolah/kuliah di Indonesia. Bahkan kalau meninggalpun ingin dimakamkan di Indonesia. Tapi, sebagai warganegara Indonesia yang telah menikmati kehidupan, penghidupan dan perikehidupan di Indonesia, bukannya berterima kasih atas perjuangan para pendiri Republik Indonesia, malahan ingin menggantikan Pancasila dengan Syariat Islam atau menggantikan Hukum Positif dengan Hukum Islam. Atau, ingin menggantikan sistem pemerintahan Pancasila dengan sistem pemerintahan khilafah. Benar-benar tidak tahu diri.

Brainwashing agama

Sebagian umat Islam di Indonesia memang telah menjadi korban brainwashing agama. Dengan keyword “Syariat Islam atau hukum Islam berasal dai Tuhan, Tuhan itu Maha Sempurna, semua ciptaan Tuhan pastilah sempurna. Pancasila, UUD 1945, Hukum Positif, undang-undang dan lain-lainnya adalah ciptaan manusia, manusia tidak sempurna, oleh karena itu semua ciptaannya tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan berdasarkan Syariat Islam atau Hukum Islam, sebuah pemerintahan khilafah di bawah pimpinan khilafah”.

Sugesti

Keyword brainwashing seperti itu tentu akan mampu men-sugesti sebagian umat Islam, apalagi kalau diembel-embeli ayat-ayat suci Al Qur’an, hadis dan dibumbui cerita-cerita tentang kesuksesan khalifah-khalifah di masa lalu. Sehingga sebagian umat Islam yang ilmu logikanya lemah lupa mereka hidup di negara mana.

Umat Islam Indonesia yang cerdas

Tentu tahu dan sadar bahwa mereka tinggal di Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, berbendera merah putih dan lagu Indonesia Raya. Sadar bahwa Republik Indonesia merupakan hasil perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka. Sebuah negara yang didirikan berdasarkan kesepakatan para pendiri Republik Indonesia.

Syariat Islam memang baik

Syariat Islam (Arab: شريعة إسلامية Syariat Islamiyyah) adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam).  Hendaknya dipahami bahwa Syariat Islam maupun Hukum Islam bertujuan mengatur sendi kehidupan umat Muslim,tetapi harus dipahami di dalam konteks bernegara dan berbangsa. Fokusnya hanya komunitas Muslim saja.

Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati.

Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI tidak merugikan agama apapun. Jika masih ada kekurangan, maka kekurangan-kekurangannyalah yang harus disempurnakan secara bertahap dan bukan menggantikannya dengan sistem yang lain. Sebab, sistem yang lain mungkin baik secara teori tetapi belum tentu baik di dalam praktek. Hendaknya dipahami bahwa Pancasila merupakan “way of life” dalam berbangsa dan bernegara. Fokusnya untuk seluruh komunitas yang ada di Indonesia.

Konflik

Lihat saja konflik-konflik berbasiskan agama di negara-negara Timur Tengah. Lihat juga kehidupan mewah dan foya-foya para pimpinan “negara-negara Islam”. Lihat juga tingkat kriminalitas yang tetap tinggi di negara-negara Timur Tengah, terutama di “negara-negara Islam”. Lihat juga, betapa banyak TKW Indonesia yang ditipu,tidak digaji, disiksa, diperkosa dan dihamili di “negara Islam”.

Letak kesalahan berlogika

Syariat Islam maupun Hukum Islam memang baik, tetapi kalau kemudian ditarik kesimpulan bahwa Pancasila, Hukum Positif dan lain-lain harus diganti dengan Syariat Islam atau Hukum Islam, maka itu merupakan logika yang salah, sebab Syariat Islam atau Hukum Islam fokusnya hanya untuk komunitas Muslim, sedangkan Pancasila dan lain-lainnya fokusnya untuk semua komunitas yang ada di Indonesia.

Pindah saja

Oleh karena itu, bagi sebagian umat Islam Indonesia yang masih punya mimpi dan suka berhalusinasi tentang “negara Islam”, sistem khilafah, hukum Islam, silahkan saja pindah ke negara-negara Timur Tengah. Jangan cuma bermimpi, mengkhayal  dan berhalusinasi saja di Indonesia.