PANCASILA merupakan dasar negara Indonesia sejak lama. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia. Pancasila merupakan sarana pemersatu bangsa yang bersifat heterogen.
Perjalanan Pendidikan Nilai-nilai Pancasila
Tahun 1965
Presiden Soekarno menetapkan Sistem Pendidikan Nasional Pancasila untuk pendidikan prasekolah hingga pendidikan tinggi
Tahun 1967
Presiden Soeharto dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional menegaskan, dasar sistem pendidikan nasional adalah Pancasila
Tahun 1976
Matapelajaran Pendidikan Mooral Pancasila (PMP) mula diajarkan untuk pertama kali di sekolah. Matapelajaran iitu menggantikan pelajaran Civics (Kewarganegaraan) yang diajarkan sebelumnya.
Tahun 1978
MPR menetapkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Tahun 1979
Presiden Soeharto membentuk Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan P4
Tahun 1983
Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) mulai diajarkan di sekolah SD hingga SLTA.
Tahun 1994
Mattapelajaran PMP dan PSPB disatukan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Tahun 2001
Hanya diajarkan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pancasila mulai memudar.
Sumber : Harian Kompas, Jumat, 6 Mei 2011
Tahun 2003
Dibuat UU Sisdiknas, di mana Pancasila tak ada lagi merupakan matapelajaran yang berdiri sendiri,melainkan merupakan bagian dari “gado-gado”.
Kekacauan berlogika pemerintah
Sejak era Soekarno hingga era Soeharto,logika Pancasila masih bagus. Namun mulai 2001, Pancasila mulai samar-samar. Dan sejak 2003 hingga era SBY matapelajaran Pancasila nyaris tak terdengar. Pancasila hanya disenggol sedikit saja. Pancasila tterdengar hanya sayup-sayup saja. Bahkan, nyaris tak terdengar.
Orang-orang Dungu Bicara tentang Pancasila
1.Pancasila dihapus saja. Lebih baik diganti Islam
Sebuah logika yang sangat dungu. Sebab, Pancasila adalah dasar negara sedangkan Islam adalah agama. Pancasila merupakan pedoman untuk menjadi warganegara yang baik, sedangkan Islam merupakan pedoman umat Islam agar bertingkah laku yang baik. Pancasila dan Islam merupakan dua kategori yang berbeda.
Kesalahan logika
Kalau Pancasila dibandingkan dengan Islam,berarti ada kesalahan berlogika yang disebut “category logic error”
2.Buat apa Pancasila, toh tidak pernah dilaksanakan
Pancasila sebagai pedoman, tentu membutuhkan sebuah sistem pelaksanaan yang baik. Dan pelaksanaannya tergantung dari “kesadaran massing-masing pribadi”. Apakah untuk mengamalkan Pancasila harus menunggu orang lain? Apakah kalau kita mau shalat,kita menunggu orang lain shalat? Apakahh kalau orang lain tidak shalat maka kita juuga tidak shalat? Jadi, untuk mengamalkan Pancasila, harus dimulai dari diri sendiri.
Kesalahan logika
Ini merupakan kesalahan logika yang tidak menunjukkan kemandirian seseorang. Di dalam ilmu logika disebut “non independent logic error”
3.Pancasila tak berguna, toh pemerintahnya neolib dan mau didikte Amerika
Pancasila memang dasar negara. Tetapi kalau pemerintah melaksanakan ekonomi neolib dan mau didikte Amerika, maka yang salah bukan Pancasilanya. Yang salah adalah pemerintah dan rakyat yang memilih pemerintah,
Kesalahan logika
Di dalam ilmu logika, menyalahkan sesuatu yang sebenarnya tidak salah disebut “misplace logic error”
4.Pancasila buatan manusia, Islam buatan Tuhan
Pancasila itu buatan manusia. Tidak sempurna. Islam itu buatan Tuhan.Sempurna. Jadi, buat apa bicara tentang Pancasila, lebih baik bicara tentang Islam. Islam punya panutan Nabi Muhammad SAW. Siapa panutan orang yang paling Pancasilais?
Bayangkan, nabi dibandingkan dengan manusia biasa. Sebagai manusia biasa, Bung Karno adalah panutan dari Pancasila. Sebab beliaulah penggali Pancasila (tentu dibantu tokoh-tokoh saat itu).
Kesalahan logika
Di samping kesalahan kategori, juga merupakan kesalahan personal. Di dalam ilmu logika disebut “personal logic error”.
5.Indonesia lebih cocok jadi Negara Islam daripada menjadi Negara Pancasila
Pancasila pernah diperkenalkan di PBB oleh Bung Karno dan mendapat pujian dari berbagai negara. Sebab, Pancasila merupakan ideologi yang cocok untuk masyarakat heterogen seperti Indonesia. Bermacam-macam agama,suku,bahasa,tradisi,budaya dan perbedaan lainnya. Andaikan Indonesia menjadi negara Islam, Islamnya siapa? Islamnya FPI? Hizbut Tahrir? FUI? NU?Muhammadiyah?Islam Sunni? Shiah? NII? Amrozi Cs? Abu bakar Baasyir?Dll? Bisakah umat Islam bersatu sesama umat Islam? Yang pasti, NU dan Muhammadiyah sebagaii organisasi Islam terbesar di Indonesia menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Kesalahan logika
Syarat untuk menjadi negara iIslam yaitu negara ttersebut merupakan negara homogen. Sebuah tujuan yang tidak pas dengan entitas yang ada. Di dalam ilmu logika kesalahan berlogika demikian disebut “entity logic error”
Kesimpulan
1.Pancasila sudah sempurna. Yang belum sempurna adalah manusianya
2.Pelaksanaan Pancasila tergantung kesadaran pribadi masing-masing. Tidak perlu menyalahkan atau tergantung orang lain.
3.Pancasila merupakan dasar negara yang paling tepat untuk negara heterogen seperti Indonesia ini.
4.Pancasila bukan agama, Jadi dungu sekali kalau dibandingkan dengan agama
5.Pancasila harga mati. Anti Pancasila berarti anti-NKRI.
Menyadarkan orang dungu memang tidak mudah. Sebab, di negara manapun, orang dungu selalu merasa dirinya pintar.
Saran
Jadilah umat Islam yang cerdas dan berwawasan luas.
Sumber foto: indonetwork.co.id
Hariyanto Imadha
Penulis Kritik Pencerahan
Sejak 1973
Filed under: Uncategorized | Tagged: bicara, dungu, hariyanto imadha, orang, pancasila, politik, tentang |
Semua komentar otomatis akan dihapus