• PARTAI POLITIK

    gambarbannerpartaigasing1

    gambarbannerpartaiyoyo1

    logo-apajpg1

    logo-barisannasionaljpg4

    logo-bulanbintangjpg1

    logo-gerindrajpg

    logo-hanurajpg

    logo-panjpg1

    logo-partaidemokratjpg

    logo-partaigarudajpg

    logo-partaigolkarjpg

    logo-pdipjpg

    logo-pibjpg

    logo-pkbjpg

    logo-pkdjpg

    logo-pknujpg

    logo-pkpjpg

    logo-pksjpg

    logo-pmbjpg

    logo-pnimarhaenjpg

    logo-ppijpg

    logo-pppjpg

POLITIK: Ciri-Ciri Pemilu Yang Berpotensi Curang

LOGO-Pemilu2014Haryono-IdBlogspotCom

PEMILU merupakan salah satu cara berdemokrasi di mana kedaulatan rakyat bisa disalurkan antara lain dalam hal menggunakan hak memilih dan dipilih. Namun celakanya, pemilu juga merupakan ajar persaingan yang ketat bagi capres-cawapres, caleg maupun parpol. Dalam upayanya memenangkan calon atau parpolnya, tak jarang dilakukan berbagai cara apapun termasuk berbuat curang terutama kecurangan yang sistemik dan terstruktur yang acapkali kalau digugat tak terselesaikan secara tuntas.

Ciuri pertama pemilu berindikasi curang yaitu adanya DPT yang kacau atau meragukan. Bisa disengaja kacau atau memang sejak awalnya sudah kacau. Antara lain adanya pemilih ganda, di bawah umur, sudah meninggal, status menikah/cerai, status TNI aktif/TNI tidak aktif, perpindahan domisili pemilih, pemilih yang memenuhi syarat tapi tak tercatat di DPT dan kekacauan lainnya. Ini juga berakibat terhadap adanya surat suara siluman atau palsu yang berakibat hasil perhitungan suara menjadi layak diragukan validitasnya.

Kedua, yaitu hasil pemilu nasional tidak diumumkan per-TPS dan per-kabupaten/kota teapi langsung perprovinsi sehingga terbuka adanya manipulasi data perolehan suara. Walaupun di KPU dihitung secara manual dan disaksikan para saksi parpol, namun data yang di-“entry” merupakan bahan baku yang validitasnya juga bisa diragukan karena manipulasi bahan baku bisa terjadi sebelum data-data tersebut dikirim ke KPU. Bahkan, bisa jadi semua parpol tidak tahu berapa jumlah sebenarnya TPS yang ada. Sebab, bukan tak mungkin ada TPS siluman.

Ketiga, hasil pemilu tidak bisa atau mungkin tidak boleh diaudit oleh para kontestan pemilu atau oleh pihak lain yang independen. Alasan bahwa data-data pemilu merupakan data rahasia merupakan alasan yang dicari-cari saja. Sebab, yang dimaksud rahasia adalah tidak boleh diketahui Si A memilih apa/siapa, Si B memilih apa/siapa dan Si C memilih aa/siapa. Sedangkan hasil per-TPS justru harus diumumkan secara transparan.

Dengan demikian. Apabila DPT kacau, pengumuman hasil pemilu tidak diumumkan per-TPS dan per-kabupaten/kota serta hasil pemilu tiadk bisa/boleh diaudit, maka itulah ciri-ciri pemilu yang berpotensi terjadinya kecurangan yang boleh jadi sudah diskenariokan secara sistemik dan terstruktur.

Jika pemilu benar-benar jujur dan transparan, maka hasil per-TPS dan per-kabupaten/kota harus diumumkan di website KPU dan bisa diakses oleh semua warganegara Indonesia untuk dicocokkan kebenarannya. Jika tidak, maka hasil pemilu terutama pemilu 2014 validitasnya sangat layak untuk diragukan.

Sumber gambar: haryono-id.blogspot.com

Hariyanto Imadha
Penulis Kritik Pencerahan
Sejak 1973